JAWABAN :
Sejak tanggal 11 September dunia memasuki jaman teror. Para teroris,
sekalipun berjumlah sedikit, melakukan kekejaman dengan mengatasnamakan
agama. Orang-orang Kristen ingin tahu bagaimana seharusnya menanggapi
ancaman ini. Sayangnya sebagian orang dengan ketakutan menggambarkan
semua Muslim sebagai teroris. Sebagian lainnya mengkompromikan kebenaran
demi untuk menerima mereka. Kedua pendekatan ini tidaklah menghormati
Tuhan.
Yang jelas kita harus memahami perbedaan-perbedaan antara kedua iman
kepercayaan ini sebelum kita dapat menjawab dengan kebenaran dan kasih
Kristus. Sekalipun beberapa kesalahpahaman dapat dijelaskan, masalah
yang paling utama adalah … Yesus Kristus! (lihat 1 Petrus 2:4-8).
Kebenaran mengenai Tuhan dan Juruselamat kita tidak boleh dikompromikan.
Pertama-tama, mari kita dengan sikap doa menelaah bagaimana kita dapat
mengatasi penghalang-penghalang antara kaum Muslim dan orang-orang
Kristen.
1. Kaum Muslim merasa tersinggung oleh sekularisme Barat.
Banyak kaum Muslim yang dengan sungguh-sungguh berusaha hidup suci.
Seiring dengan mengecilnya dunia karena tehnologi global, orang-orang
Muslim di sekitar kita merasa terancam oleh kebudayaan Barat: film-film
yang tidak bermoral, pornografi, musik yang busuk, alkohol,
pemberontakan kaum remaja. Yang lebih parah lagi, mereka menyamakan
budaya Barat ini dengan keKristenan. Budaya Barat “kita” mengancam iman
mereka, pandang dunia mereka, gaya hidup mereka.
Respon orang Kristen: Bertemanlah dengan orang Muslim dan jelaskan bahwa
budaya Barat tidak lagi bersifat Kristiani namun bersifat sekular.
Selanjutnya tidak semua yang mengaku Kristen benar-benar adalah
pengikut-pengikut Kristus. Melalui kata dan karya tunjukkan contoh dan
teladan orang Kristen yang sejati. “Milikilah cara hidup yang baik di
tengah-tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka
memfitnah kamu sebagai orang durjana, mereka dapat melihatnya dari
perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari Ia
melawat mereka.” (1 Petrus 2:12)
2. Kaum Muslim membenci dominasi Barat
Barat memiliki sejarah penjajahan dan campur tangan yang dibenci oleh
orang-orang Muslim. Walaupun beberapa dari mereka mendukung perang
terhadap teror, kaum Muslim lainnya dengan getir menolaknya. Di samping
itu, mereka sering merasa dikhianati oleh sikap “pilih kasih” Barat
terhadap Israel yang mengakibatkan terlantarnya ribuan orang-orang
Palestina.
Respon orang Kristen: Tunjukkan kasih dan kerendahan hati yang sejati
melalui doa dan karya. Fokuskan pada Kristus, bukan pada kontroversi
politik. Suatu hari Tuhan akan memulihkan keadilan. Sementara itu, Dia
menyediakan pemerintah-pemerintah dan para pemimpin untuk bertindak
sebagai “hamba-hamba kebenaran” untuk melindungi orang baik dan
menghukum yang jahat (Roma 13:1-6).
“ Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu
memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada
perkara-perkara yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai!
Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik
bagi semua orang! Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu,
hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang! Saudara-saudaraku yang
kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah
tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah
hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan. Tetapi,
jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum!
Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya.
Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan
dengan kebaikan!” (Roma 12:16-21).
“ Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak.
Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran, sedangkan
seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap
semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar dan dengan lemah lembut
dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan
kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga
mereka mengenal kebenaran, dan dengan demikian mereka menjadi sadar
kembali, karena terlepas dari jerat Iblis yang telah mengikat mereka
pada kehendaknya.” (2 Timotius 2:23-26)
3. Kaum Muslim militan bertindak berdasarkan ayat-ayat perang yang ada dalam Qur’an
Sekalipun banyak kaum Muslim adalah pecinta damai, yang lainnya
menafsirkan bahwa Qur’an memberi mereka kuasa untuk mempertobatkan atau
membunuh. Pada awal dari berkuasanya Muhammad, dia berusaha untuk
mendapatkan dukungan dari orang-orang Kristen untuk agama barunya, dia
bahkan mendorong para pengikutnya untuk membaca Alkitab (Surah 10:94).
Namun demikian, orang-orang Kristen melakukan dosa “syirik” yang tak
dapat diampuni, menyamakan Yesus dengan Allah. Ketika kedua kepercayaan
ini tidak dapat digandengkan, dia mendorong untuk melakukan jihad
terhadap orang-orang kafir (Surah 4:47; 9:29). Bagaimana dia memotifasi
perang suci? Dia menjanjikan bahwa para pengikutnya yang selamat akan
menerima jarahan dari mereka yang binasa (Surah 48:20-21). Mereka yang
mati dalam perang suci mendapat jaminan – jaminan yang tidak dimiliki
oleh kaum Muslim manapun – bahwa mereka akan masuk ke dalam Firdaus yang
penuh dengan kenikmatan sensual (Hadis 1:505; 6:402)
Respon orang Kristen: Sayang sekali, beberapa orang Kristen dengan rasa
takut menghina baik kaum Muslim yang radikal maupun yang moderat. Namun
Tuhan memberi obat yang sempurna untuk rasa takut dan benci: kasihNya.
“Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan” (1 Yohanes 4:18)
“ Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh,
tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia
yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.”
(Matius 10:28)
"Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah
musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu;” (Lukas 6:27)
Yesus tidak menjanjikan para pengikutNya kehidupan yang bebas dari
konflik. Sebaliknya Dia meyakinkan, "Jikalau dunia membenci kamu,
ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu.
Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai
miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah
memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu. Ingatlah apa
yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari
pada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan
menganiaya kamu; jikalau mereka telah menuruti firman-Ku, mereka juga
akan menuruti perkataanmu. Tetapi semuanya itu akan mereka lakukan
terhadap kamu karena nama-Ku, sebab mereka tidak mengenal Dia, yang
telah mengutus Aku.” (Yohanes 15:18-21).
Kaum Muslim menolak Allah Bapa yang telah mengutus AnakNya untuk mati
bagi orang-orang berdosa. Sekalipun kaum Muslim menghormati Yesus
sebagai nabi agung, mereka bergantung pada iman dan perbuatan islamiah –
tunduk kepada Allah, percaya kepada Muhammad dan taat kepada Qur’an –
untuk dapat diterima di Firdaus. Banyak kaum Muslim yang percaya bahwa
orang-orang Kristen menyembah tiga Allah, membuat manusia menjadi Allah
(Yesus) dan merusak Kitab Suci. Kebanyakan dari mereka menolak perlunya
dan sifat sejarah dari kematian Kristus.
Orang-orang Kristen dan Muslim seharusnya mendiskusikan salah pengertian
– salah pengertian doktrinal. Orang-orang Kristen harus memahami
pandang dunia Islamiah dan teologi Kristen sehingga mereka dapat …
• Menjelaskan kesatuan dan keperbedaan dalam Tritunggal.
• Menunjukkan bagaimana kesucian Allah dan dosa manusia menuntut kematian Yesus untuk menebus
• Memberikan bukti alademis dan kesaksian pribadi mengenai dapat dipercayanya Alkitab
• Memperjelas kepercayaan mengenai Yesus. Manusia tidak menjadi Allah,
tapi Allah yang menjadi manusia. “Anak Allah” adalah metafora, bukan
pernikahan secara harafiah antara Allah dan Maria. Konsep ini harus
dibicarakan dengan hati-hati dan sistimatis: “Dan kami telah melihat dan
bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia.
Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada
di dalam dia dan dia di dalam Allah.” (1 Yohanes 4:14-15)
Sebagai pembawa damai orang-orang Kristen harus berusaha meredakan
ketegangan antara Islam dan keKristenan. Namun beberapa tensi tertentu
tidak boleh dilepaskan oleh pihak Kristen. Kebenaran tidak boleh
ditutupi. Dengan kasih, kerendahan hati, dan kesabaran, orang-orang
Kristen harus memperkenalkan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat: Jalan,
Kebenaran dan Hidup.
Sorry For Moslem.
0 komentar:
Posting Komentar